Little Women menjadi salah satu novel yang paling sering diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar. Yang paling baru merupakan karya dari Greta Gerwig yang dirilis di Amerika Serikat pada akhir 2019 dan di Indonesia pada 2020 ini.

Sebagai sebuah kisah yang sudah sering diangkat, versi terbaru Little Women menghadirkan gaya penceritaan yang berbeda dari enam film sebelumnya. Film yang dibintangi oleh Saoirse Ronan ini menggunakan non linear dalam penceritaannya. Tak hanya itu, akhir kisahnya pun bisa dibilang berbeda dan membawa angin segar dari seri-seri sebelumnya.

Seperti apa sih akhir kisah Little Women berbeda dari buku dan adaptasi sebelumnya? Berikut penjelasannya.

Loading...

Spoiler Alert! Artikel di bawah ini mengandung spoiler mengenai akhir kisah dari film Little Women!

Cerita Little Women

Little Women merupakan film yang mengikuti kisah persaudarian dari empat kakak beradik perempuan yang diceritakan dari sudut pandang Jo (Saoirse Ronan). Di buka dengan cerita masa kini, Joe bekerja sebagai penulis di New York, Amy (Florence Pugh) menjalani kehidupan di Paris sebagai seniman yang akan segera menikah, Meg (Emma Watson) menjadi ibu rumah tangga, dan Beth (Eliza Scanlen) yang memang lemah setelah terkena wabah di masa remajanya akhirnya kembali jatuh sakit.

Menggunakan alur penceritaan non linear, kisah perjalanan pulang Jo menuju kampung halamannya setelah mendengar Beth sakit parah pun diselipi adegan kenangan masa lalu Jo tentang masa remaja mereka berempat dan pertemuannya dengan tetangga mereka, Laurie (Timothée Chalamet).

Masa remaja keempat kakak beradik ini dipenuhi dengan kehangatan walaupun hidup kekurangan karena sang ibu yang sering menghabiskan waktu dan sumber daya yang dimilikinya untuk membantu orang lain. Jo yang senang menulis sering mengajak ketiga saudarinya melakukan pentas bersama berdasarkan naskah yang dibuatnya.

Akhir Kisah Little Women

Jo pulang ke rumah dan menemukan Beth yang terbaring lemah di kasur. Beberapa hari setelah kepulangannya, Beth menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggal. Di sisi lain, ia menyadari bahwa dirinya tidak ingin hidup kesepian. Setelah sempat menolak sahabatnya, Jo pun merasa Laurie merupakan pria yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya. Sayangnya, ketika ia menyadari hal tersebut, Laurie telah menikah dengan Amy. Surat yang berisi perasaannya pun akhirnya disobek dan tidak jadi diberikan kepada sang sahabat.

Di tengah kejadian tersebut, profesor Friedrich Bhaer, teman Jo di New York datang mengunjungi keluarganya. Pada akhirnya, Jo dan Friedrich menyadari mereka saling menyukai satu sama lain. Pada akhirnya keduanya menikah dan mendirikan sekolah dari rumah yang diwariskan oleh bibi Jo.

Semua kejadian yang menimpanya ketika pulang ke rumah ini membawanya terinspirasi untuk menulis novel berdasarkan kehidupannya. Ketika dibawa ke penerbit, pada awalnya naskah tersebut ditolak. Ketika putri penerbit tersebut mengungkapkan kesukaannya pada naskah tersebut, ia pun langsung menghubungi Jo dan melakukan negosiasi mengenai penerbitan buku tersebut. Satu poin yang harus diubah adalah sang tokoh utama dalam novel harus menikah dan akhirnya ia menuruti keinginan penerbit.

Penjelasan Ending Little Women

penjelasan ending little women

Akhir kisah dari Little Women sebenarnya tidak jauh berbeda dengan adaptasi maupun bukunya. Yang membedakannya adalah bagaimana akhir tersebut ditampilkan. Sama seperti di novel karya Louisa May Alcott di mana Jo diceritakan menikah dan membangun sekolah. Namun, versi ini menekankan sekolah dibangun untuk perempuan yang mana pendidikannya sangat minim saat itu, di versi buku, sekolahnya dibuat untuk anak laki-laki sebelum berkembang menjadi sekolah campuran.

Selain itu, ada akhir kisah lain yang ditambahkan yaitu adegan di mana Jo melihat proses penerbitan buku dan dengan bangga memegang novel karyanya yang sudah jadi. Jika ditelusuri lebih dalam, bisa jadi bahwa karakter Jo sebenarnya berakhir sama dengan sang pengarang yang tidak menikah di dunia nyata. Dan akhir kisah yang kita lihat mengenai pernikahan keduanya adalah apa yang terjadi di dalam novelnya bukan di kehidupannya sendiri.

Pemilihan akhir kisah ini pun memang sengaja dilakukan oleh Greta Gerwig. Hal ini diputuskan setelah sang sutradara dalam proses risetnya mengerjakan adaptasi ini menemukan Alcott tidak pernah menginginkan karakter Jo yang terinspirasi dari dirinya sendiri untuk menikah dan terpaksa melakukannya karena perintah dari penerbitnya.

“Bagian dari yang ingin saya lakukan 150 tahun kemudian adalah memberikan akhir kisah yang kemungkinan ia suka. Saya pikir jika kita tidak dapat melakukannya sekarang, maka kita sama sekali tidak ada kemajuan dan harus malu.”

Seperti yang diungkapkannya, pemilihan akhir kisah ini terasa tepat mengingat baik Jo dan Alcott merupakan sosok independen dan kuat. Selain membedakannya dengan versi sebelumnya, Little Women (2019) juga memiliki kisah yang terasa dekat dengan kemajuan zaman saat ini berkat sentuhan feminisme modern dan menjadikannya begitu terhubung terlepas dari latar waktu abad 19 yang dimilikinya.

Loading...