Tutupnya seluruh bioskop di Indonesia telah menyebabkan kenaikan konsumsi media di rumah tangga termasuk layanan video on demand. Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi pada HOOQ. Setelah berdiri selama hampir lima tahun, HOOQ mengumumkan akan menutup layanannya di Indonesia mulai besok, 30 April 2020.

“Gelak tawa, aksi hebat, drama yang menyentuh hati – kami senang telah berbagi itu semua dengan Anda. Namun, setiap kisah memiliki sebuah akhir. 
30 April 2020, kami pamit. Kami semua di HOOQ mengucapkan terima kasih atas kebersamaan Anda selama 5 tahun terakhir.”

Alasan penutupan ini tidak lain dikarenakan ketidakmampuan bersaing dengan layanan video on demand lainnya. Dilansir dari Kompas.com, Head of HOOQ Indonesia, Guntur Siboro mengungkapkan bahwa pada 27 Maret lalu para pemegang saham HOOQ telah melakukan pengajuan likuidasi.

Pemegang saham mayoritas HOOQ, Singapore Telecommunication (Singtel) – 76,5%, memutuskan untuk mengajukan likuidasi setelah pertumbuhan bisnis dari layanan VOD ini tidak maksimal dalam menutup biaya operasional. Lebih lanjut, perubahan pasar pun juga menjadi faktor model bisnis yang diterapkan oleh HOOQ tidak mampu bertahan.

Berbeda dengan Netflix dan Viu di mana seluruh konten dapat dinikmati selama membayar biaya premium atau berlangganan, HOOQ mengenakan biaya sewa untuk sejumlah film, terutama untuk rilisan film Hollywood terbaru.

Tak hanya itu, Guntur menjelaskan kemungkinan situasi pandemi corona yang menyebabkan banyak bisnis mengalami kerugian besar-besaran juga membuat para pemegang saham ingin lebih fokus pada bisnis inti mereka masing-masing.

Didirkikan pada tahun 2015, HOOQ merupakan usaha patungan antara Singapore Telecommunication Ltd. (Singtel), Sony Pictures Televison, dan Warner Bros Entertainment. Selain di Indonesia, platform ini juga beroperasi di beberapa negara Asia lainnya seperti Singapura, Thailand, Filipina, dan India.

Selama beroperasi di Indonesia, HOOQ menjalin kerjasama dengan provider lokal seperti Smartfren dan Telkom hingga yang terbaru dengan Grab. Kerjasama juga dilakukan HOOQ dengan rumah produksi lokal, salah satunya adalah secara eksklusif memutar serial Cek Toko Sebelah, kelanjutan dari film box office Indonesia berjudul sama.

Sejak kabar likuidasi sendiri, pelanggan yang telah berlangganan HOOQ sebelumnya tidak lagi dikenakan biaya dan tak ada lagi pelanggan baru yang mendaftar untuk menggunakan layanan ini.

Loading...