Yovan NainggolanGrup musik gambus Sabyan menjadi fenomena di dunia musik Indonesia berkat lagu-lagu islaminya yang viral di sosial media dan platform youtube sejak 2 tahun belakangan. Dengan frontwoman bernama Nissa yang banyak diidolai pemerhati grup Sabyan dari anak-anak sampai orang dewasa menjadikan film Sabyan: Menjemput Mimpi adalah sebuah film yang logis untuk dibuat oleh rumah produksi Millenia bekerjasama dengan Falcon Pictures.
Menggandeng para personil Sabyan dan menyisipkan beberapa aktor watak yang sudah malang-melintang di dunia akting, meskipun bukan dalam jajaran papan atas, seperti Dicky Candra, Cici Tegal, Fuad Idris dan Ade Firman Hakim, film Sabyan: Menjemput Mimpi arahan dari sutradara Alim Ishaq akan dirilis di seluruh bioskop Indonesia mulai hari kamis, tanggal 27 Juni 2019.
Sinopsis
Film Sabyan: Menjemput Mimpi dibuka dari grup Sabyan yang berkumpul di sebuah ruang tamu rumah dan menceritakan perjuangan Nissa (Nissa Sabyan) membagi waktu latihan bersama Sabyan, sekolah, hubungan cinta monyet dan kehidupannya di dalam keluarga yang hidup di sebuah rumah susun. Interaksi lucu Nissa dengan ayahnya (Dicky Chandra) yang suportif dan senang bercanda serta konflik rebutan motor dengan Mbak Iin (Aquino Umar), pendekatan cowok bernama Dimas (Shandy William) ke Nissa serta kerepotan Nissa membagi waktu dan menimbulkan masalah dengan grup Sabyan mewarnai film ini.
Semua konflik tersebut bermuara pada kesuksesan Sabyan sebagai grup musik gambus yang populer di seluruh Indonesia.
Ulasan
Sebagai sebuah film yang digadang-gadang menceritakan perjalanan karier grup musik Sabyan, film ini sedikit ‘mencurangi’ penonton dengan arah film yang lebih fokus kepada kehidupan Nissa. Memang ada beberapa adegan saat Sabyan manggung di kondangan, suka duka latihan yang mengganggu waktu sekolah, konflik terlambat latihan dan lain-lain. Tapi hal tersebut tidak mengalihkan fokus dari Nissa yang mengalami konflik rebutan memakai motor dengan kakaknya, persoalan kesulitan keuangan keluarganya dan cinta segitiganya dengan Dimas (Shandy William) dan sahabat Nissa, Olala (Shenina Cinnamon).
Bahkan Novia Faizal (Calon Bini, Something in Between), selaku penulis naskah film menyisipkan lagi dua plot lain saat menampilkan karakter tetangga rumah susun Nissa yang bernama Saman (Ade Firman Hakim) dan Ayahnya yang buta (Fuad Idris) serta menceritakan tentang fans pertama Sabyan, Ndut Kece (Meni Agus Nori) dan Bilal (Chandra Wahyu Aji). Menumpuknya plot ini menjadikan film tidak fokus dalam bercerita. Alih-alih menceritakan sepak terjang Sabyan dalam mencapai popularitas, malah berisi cerita-cerita tanggung dari para karakter yang beberapa tidak mempunyai kepentingan dengan kisah Sabyan.
Plot film yang serba tanggung tersebut untungnya tidak mengganggu keseluruhan akting pemain dalam film ini. Dicky Chandra (The Lawyers, Kiamat Sudah Dekat) menjadi pencuri perhatian paling dinantikan sepanjang film. Penonton dibuat selalu menunggu momen karakter ayah Nissa melakukan tingkah konyol dan lawakan. Duetnya bersama Nissa atau Cici Tegal (Bangun Lagi Dong Lupus, Generasi Micin vs Kevin) pun terlihat cocok. Nissa sendiri di film perdananya tampil lepas, meskipun masih terlihat sebagai aktris pendatang baru. Lainnya tidak ada yang menonjol kecuali para anggota band Sabyan yang lumayan bermain lepas dan cair di depan kamera.
Sisi teknis produksi tidak ada yang istimewa, semua terlihat standar dan tidak mengecewakan. Sutradara Alim Ishaq cukup baik mengarahkan film panjang perdananya ini. Kredit lebih patut diberikan kepada penata suara, Mangkils Hasan (Liam dan Laila, Pariban: Idola Dari Tanah Jawa). Saat Sabyan tampil di panggung terasa seperti Nissa menyanyikan lagu itu secara langsung menggunakan minus one. Musiknya terasa blend dan selevel dengan dialog dan ambience dalam film.
Kesimpulan Akhir
Terlepas dari kekurangan sisi naskah yang terlalu banyak menumpuk plot dan karakter mubazir, film Sabyan: Menjemput Mimpi cukup memberikan hiburan dari lontaran komedi ‘receh’ dari Dicky Chandra yang menjadi scene stealer dalam keseluruhan film. Jauh dari kata sempurna, tapi film ini setidaknya memberikan banyak gambaran pada kehidupan Nissa Sabyan dan sedikit informasi dari grup musik Sabyan sebelum menjadi populer.