Kemenangan Green Book sebagai Film Terbaik pada ajang Oscar 2019 tampaknya membuat beberapa pihak tidak senang. Salah satunya sutradara BlacKkKlansman, Spike Lee. Tepat ketika film tersebut dibacakan sebagai pemenang penghargaan utama Academy Awards ke-91 tersebut, Lee secara terang-terangan mengamuk dan tidak senang dengan keputusan tersebut.

Dikutip dari Deadline, menurut kesaksian para jurnalis yang hadir di Dolby Theater, Spike Lee dengan marah bangun dari kursinya dan berjalan ke belakang auditorium dengan marah. Kemudian ia berbalik dan berbiaca serius dengan Jordan Peele, yang ada di belakangnya. Kemudia ia pun kembali ke tempatnya dan memutuskan untuk membelakangi panggung selama pidato kemenangan.

Usai pagelaran Oscar 2019 berakhir, ketika ia ditanyai mengenai pendapatnya tentang kemenangan Green Book di belakang panggung, ia pun menjawab dengan sedikit lelucon seperti dalam video yang diunggah Entertainment Tonight ini:

Loading...

“Pendapat Spike Lee tentang kemenangan Film Terbaik? “Biarkan saya minum satu teguk lagi. PERTANYAAN SELANJUTNYA!” ? ? #Oscars”

Dalam wawancara yang lain, dilansir dari Variety, Lee menyebutkan bahwa ia seperti mengalami kekalahan yang sama tiga puluh tahun silam karena film mengemudikan seseorang.

“Saya tidak beruntung. Setiap kali seseorang mengemudikan seseorang, saya kalah,” ucapnya kepada para reporter di belakang panggung.

Sebelumnya, film yang membesarkan namanya, Do the Right Thing gagal mendapatkan penghargaan Skenario Asli Terbaik, sedangkan Driving Miss Daisy memenangkan kategori Skenario Adaptasi Terbaik pada Oscar 1990. Bahkan, di tahun yang sama tersebut, film arahan Lee tidak masuk dalam kategori Film Terbaik.

“Saya pikir saya sedang berada di sisi pengadilan di Garden dan wasit membuat keputusan yang buruk,” lanjutnya.

Pada pagelaran Oscar 2019, Green Book memenangkan total tiga penghargaan yaitu Film Terbaik, Naskah Asli Terbaik, dan Aktor Pendukung Terbaik untuk Mahershala Ali. Film yang disutradarai oleh Peter Farrelly ini menerima respon positif pada masa perilisannya di festival film. Walaupun demikian, tak lama film ini dikritik karena mengubah fakta tentang subjek yang diangkat dan membuat “kulit putih sebagai penyelamat” dalam film tersebut. Tak hanya itu, kritikan juga datang dari anggota keluarga mendiang Don Shirley.

Keponakan Shirley, Edwin Shirley III dan saudara laki-lakinya, Maurice Shirley secara terbuka mengritik film ini dengan menyebut penggambaran karakter Dr. Don Shirley adalah sebuah “Simfoni Kebohongan” – sebuah pernyataan yang disebut oleh Viggo Mortensen (pemeran Tony Lip) tidak tepat dan tidak adil.

Lebih lanjut kontroversi pun berlanjut ketika cuitan masa lalu putra Tony sekaligus penulis skenario Green Book, Nick Vallelonga beredar di dunia maya. Sebelumnya, ia membuat rumor konservatif yang salah dengan menyebutkan bahwa Muslim Amerika bersorak gembira usai tragedi 9/11.

Green Book pun menjadi penutup dari kontroversi Oscar 2019. Tahun ini, bisa dibilang perjalanan ajang penghargaan untuk insan perfilman tersebut memang tidak begitu mulus. Mulai dari pagelaran tanpa pembawa acara, protes untuk keputusan empat kategori yang tidak ditayangkan, hingga beberapa kemenangan seperti Bohemian Rhapsody yang mendominasi dengan empat penghargaan dan Olivia Colman menjadi Aktris Terbaik yang memicu kritik.

Loading...