Orang kaya. Tidak pernah kita kehabisan bahan jika membicarakan orang kaya raya. Apalagi kalau sudah keluarganya. Apalagi jika keluarganya tidak hanya kaya raya, namun juga memasuki dunia politik. Inheritance berusaha untuk menggabungkan hal-hal itu, dengan sisi thriller, namun ambisinya gugur di tengah jalan dan hasil akhirnya sungguh mengecewakan.

Tidak hanya mengecewakan, namun juga disayangkan karena mula-mula ceritanya terasa menjanjikan. Lauren Monroe (Lily Collins) adalah seorang Jaksa Wilayah Manhattan. Pendiriannya tegas, dan ia memang berniat untuk berbuat yang terbaik dalam pekerjaannya. Suatu hari ayahnya, Archer (Patrick Warburton), meninggal secara misterius saat sedang mengendarai mobilnya.

Dan sebelum meninggal Archer rupanya sudah meninggalkan wasiat untuk keluarganya yang kaya raya, yaitu istrinya, Catherine (Connie Nielsen); anak laki-lakinya, William (Chace Crawford) yang merupakan seorang politikus dan anak perempuannya, Lauren. Tetapi untuk Lauren, ayahnya juga meninggalkan pesan rahasia berupa sebuah kalimat teka-teki dan mengatakan dia membuat teka-teki itu karena takut kalau ada yang mendengarnya selain Lauren.

Loading...

“Jawabannya berada di dekat bentengmu,” kalimat itu berbunyi. Namun apa maksudnya, pikir Lauren dan saya yang menonton. Saya, seperti Lauren, juga penasaran apa maksud dari kata-kata dan rasa penasaran itulah yang menarik saya untuk terus mengikuti Lauren. Beberapa menit kemudian setelah adegan itu, Lauren menemukan teka-teki yang ditinggalkan ayahnya.

Untuk sebuah film thriller, mungkin teka-teki itu terlalu cepat terpecahkan. Saya mengira Lauren akan bersusah-payah menggali masa lalu ayahnya untuk menemukan jawaban itu, namun 13 menit memasuki film ia bisa memecahkan teka-teki itu, yakni berupa sebuah ruang bawah tanah yang tersembunyi di hutan dekat rumahnya.

Dari sinilah film sudah mulai merosot secara terus-menerus. Inheritance ingin terus membuat saya penasaran dan mengejutkan saya secara berkali-kali dengan cerita dan plot twist yang terdengar cerdik, namun justru terasa berantakan dan saat di mana saya seharusnya merasa kaget dengan sebuah pengungkapan baru, saya malah merasa tidak antusias.

Di dalam ruang bawah tanah ini, ia bertemu dengan orang asing (Simon Pegg) yang di mana lehernya terikat dengan rantai besi. Berambut gondrong berwarna putih, sekilas saya pun tidak bisa menyangka kalau ini adalah aktor yang biasa bermain film komedi itu. Sekarang pertanyaan selanjutnya adalah siapakah orang ini dan apa hubungan dia dengan Archer.

Morgan Warner, nama dari karakter yang diperankan Simon Pegg, menjadi tidak hanya karakter yang paling menarik namun juga jadi pemegang jalur cerita sisa filmnya. Lauren, yang dipenuhi dengan pertanyaan, mulai menginterogasi Morgan mengapa dia bisa di sini dan apa yang membuat dirinya terkurung di ruang bawah tanah.

Dan Morgan mulai bercerita dan menjelaskan secara perlahan tapi pasti. Kisah-kisah yang diceritakan Morgan menjadi fondasi untuk sisa film, karena tanpa ceritanya maka Lauren tidak tahu akan melakukan apa selanjutnya. Ia menjadi tulang punggung dari film yang berdurasi hampir dua jam ini, dan hanya dirinya dari Inheritance. Mungkin karena saya terbiasa melihat dia bermain komedi.

Dari titik ini, rasa penasaran yang saya miliki pada sebelumnya hilang. Sirna. Memang menarik untuk melihat apa hubungan Morgan dengan Archie, ayahnya Lauren, namun sisa cerita film sangatlah, bisa dibilang, terlalu lurus. Tidak ada rasa penasaran atau rasa ingin tahu yang muncul dari saya, dan itu bukanlah pertanda yang baik untuk sebuah film thriller. Bahkan tidak ada sensasi menegangkan, membuat nuansa seluruh film terasa tumpul.

Di saat Morgan terus bercerita, kita juga jadi mempelajari apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya dan Archie namun alur cerita yang tidak stabil membuat cerita film terkesan terlalu berantakan. Tidak hanya itu, banyak karakter yang ceritanya tidak pernah terselesaikan dengan pasti, seperti karakter William.

William, yang sedang bersiap untuk pemilu selanjutnya, rupanya juga berhubungan dengan Morgan. Lauren sempat berkonfrontasi dengannya untuk membicarakan masalahnya, tetapi setelah itu tidak ada kelanjutan lagi. Bahkan setelah film selesai dan credit berjalan, saya berpikir “Jadi, si William bagaimana ya?” Perannya dia di film ini juga menjadikannya karakter yang sebetulnya tidak perlu dan tidak penting untuk kelanjutan cerita.

Hingga penghujung film, Inheritance masih berusaha untuk terus mengejutkan penonton namun hasilnya sangatlah hambar dan membuat penonton menggaruk kepala dan terheran bukan karena ceritanya yang membuat syok namun karena penyelesaiannya yang membuat saya mengatakan “Apaan sih.”

Loading...

Review Film Inheritance (2020) - Thriller Compang-camping yang Tidak Memenuhi Potensialnya
4Overall Score
Reader Rating 0 Votes
0.0