Melihat rekam jejak Hanung Bramantyo di kancah industri perfilman Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan perannya dalam memberikan jalan bagi para sutradara muda berkarir menapaki jejaknya lewat rumah produksi sekaligus ‘bengkel film’ dengan nama Dapur Film. Nama-nama seperti alm. Iqbal Rais (Tarik Jabrik), Fajar Nugros (Yowis Ben), Hestu Saputra (Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar) sampai yang teranyar, Jeihan Angga sebagai sutradara Mekah I’m Coming.

Film Mekah I’m Coming yang juga merupakan film produksi hasilkerjasama antara Dapur Film bersama MD Pictures dan Hooq Indonesia ini dibintangi oleh Rizky Nazar, Michelle Ziudith, Ria Irawan, Totos Rasiti, Ephy Sekuriti, Dwi Sasono, Rasyid Karim, dll ini akan ditayangkan di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 5 Maret 2020.

film Mekah I'm Coming

Loading...

Sinopsis

Sepasang kekasih Eddy (Rizky Nazar) dan Eni (Michelle Ziudith) terancam tidak bisa melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan karena Eni dijodohkan oleh bapaknya, Haji Soleh (Totos Rasiti), dengan anak orang kaya Pietoyo (Dwi Sasono). Eni yang menolak perjodohan ini memaksa Eddy untuk segera menemui bapaknya untuk melamar. Eddy yang kalut pun datang dan melamar Eni dengan memberikan janji akan berhaji tahun ini juga.

Haji Soleh menerima lamaran tersebut asalkan Eddy memenuhi janjinya. Karuan saja Eddy pusing mengetahui bahwa antrian untuk berhaji adalah 10 tahun, padahal ia sudah menjual bengkel dan tanahnya demi bisa berhaji tahun ini juga. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, di tengah kegusaran Eddy malah tertipu oleh biro travel haji palsu. Eddy pun menetap di Jakarta bersama temannya si fotografer tukang edit foto, Fajrul (Ephy Sekuriti) dan berpura-pura sedang berhaji dan berharap Bapaknya Eni dan seluruh penduduk desa tidak tahu, sehingga ia bisa tetap menikahi Eni.

Review

Kasus penipuan biro travel haji dan umroh yang sempat ramai terjadi belakangan ini banyak menyadarkan orang tentang pentingnya kewaspadaan memilih biro travel yang aman dan terpercaya. Namun menurut produser Hanung Bramantyo, peristiwa penipuan ini sudah terjadi lama sebelum viralnya kasus First Travel tahun lalu.

film Mekah I'm Coming

Fenomena mudahnya para jamaah terbuai oleh janji-janji manis penipu berkedok travel haji ini menjadi dasar dari film yang naskah awalnya berbentuk novel yang ditulis oleh Salamudin Ali ini. Naskah yang kemudian diterjemahkan oleh Jeihan Angga ke dalam skenario film ini  kemudian disutradarai sendiri olehnya ke dalam film berjudul Mekah I’m Coming.

Tidak tanggung-tanggung, film panjang perdana dari sutradara muda Jeihan Angga yang sebelumnya menyutradarai beberapa film pendek ini langsung dibintangi oleh duet bintang muda yang sudah punya nama di film Indonesia, yaitu Rizky Nazar dan Michelle Ziudith. Ditambah lagi dukungan dari aktor-aktor senior seperti Dwi Sasono, Rasyid Karim, Totos Rasiti dan almh. Ria Irawan di salah satu penampilan terakhirnya dalam film Indonesia.

Menggunakan pendekatan komedi ringan dan receh dalam menuturkan plotnya, Jeihan Angga terbilang sukses membuat Mekah I’m Coming menjadi sajian yang bergizi tinggi dalam menghibur sekaligus memberikan sentilan-sentilan kepada penonton. Hiburan yang hadir lewat lelucon-lelucon yang ada di setiap adegan, plot yang konyol, serta sentilan satir cerita soal perjodohan, gelar haji di masyarakat dan penipuan biro travel haji. Naskah sukses merangkai ketiganya dengan mulus.

film Mekah I'm Coming

Menilai lucu atau tidaknya sebuah film komedi lucu adalah subjektif, tergantung dari tiap orang yang menonton. Bagi penulis komedi di Mekah I’m Coming adalah tipikal komedi ringan yang tidak sampai membuat penonton berpikir untuk tertawa. Leluconnya hadir sporadis dari mana saja, lewat adegan slapstick yang konyol, dialog antar pemain, bahkan menggunakan bahasa kalbu yang biasa muncul di adegan-adegan sinetron. Jeihan mengarahkan film ini dengan kesan suka-suka dia tetapi ya memang lucu.

Selain naskah yang memang lucu, kualitas akting dan chemistry para pemain sangat banyak membantu dalam kesuksesan film ini menghantarkan plotnya yang serius tetapi dieksekusi dengan tampilan receh. Karakter-karakter mereka tetap berakting serius meskipun terlibat dalam kejadian-kejadian konyol.

Rizky Nazar (I Love You From 38.000 ft, Calon Bini) yang selama ini dikenal dalam peran-peran pemuda atau remaja yang serius di film romantis sebenarnya tetap menjadi karakter serius dalam film ini. Berbagai kejadian konyol ia lalui dengan wajah lempeng tanpa dosa dan tidak berekspresi berlebihan. Pun begitu dengan Michelle Ziudith (Ananta, London Love Story), karakter Eni yang sering emosional terasa lucu saat terlibat di adegan konyol. Penulis masih teringat dengan motor Eni, perdebatannya dengan sang ayah, sampai saat bertengkar di mercu suar dengan Eddy. Kocak.

film Mekah I'm Coming

Pendukung lainnya yang tidak kalah pecahnya adalah Totos Rasiti (22 Menit, Bidadari Terakhir) pemilik karakter Haji Soleh. Di tangannya Haji Soleh menjadi karakter yang menyebalkan sekaligus lucu dengan celetukannya dan tingkahnya yang kekanak-kanakan saat meladeni ambekan Eni. Ephy Sekuriti juga cukup mencuri perhatian sebagai Fajrul sesama korban penipuan travel haji dengan karakter kocak, lugu sekaligus setia kawan.

Almh. Ria Irawan (Berbagi Suami, Madame X), Dwi Sasono (Mengejar Mas-Mas, Mendadak Dangdut), Rasyid Karim (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, Ummi Aminah), Jennifer Coppen (Habibie Ainun 3, Generasi Micin) beserta Yusril Fahriza (Cek Toko Sebelah) adalah pendukung lain yang meskipun tidak memiliki jatah screentime banyak tapi kehadirannya selalu memberikan kesan.

film Mekah I'm Coming

Dari sisi teknis, sebagai sutradara debutan, Jeihan Angga sangat apik dalam mengarahkan film ini. Kerjasamanya dengan sinematografer Robby Herbi (Milly & Mamet, Sumpah Pocong di Sekolah) bekerja baik dalam memberikan gambar suasana desa Cempluk yang asri dan terpencil di atas gunung. Beberapa kali punchline lelucon yang menggunakan pergerakan kamera pun diterjemahkan dengan baik oleh Robby.

Begitu pula dengan tim editor yang digawangi oleh Ahyat Andriananto bersama Jeihan Angga sendiri. Jeihan tahu benar mana gaya penyuntingan yang cocok dengan gaya komedi di filmnya. Pemilihan lagu soundtrack oleh Music Director Krisna Purna (Siti, Abracadabra) dalam film ini adalah sisi lain yang patut dipuji. Lagu-lagu qasidah Nasidaria, lagu ambyar milik Didi Kempot dan lagu-lagu lainnya terasa padu dengan tema dan latar belakang film Mekah I’m Coming.

Tim artistik, make up, tata busana juga bekerja dengan baik. Catatan penting adalah untuk tim penata suara, karena di studio tempat saya menonton suaranya agak sedikit kurang keras seperti selayaknya menonton di dalam bioskop. Entah apakah setting audio yang kurang pas di bioskop atau memang dari filmnya. Ini harus saya buktikan saat rewatch nanti. Penulis memang berniat rewatch film ini karena memang Mekah I’m Coming selucu dan sebagus itu.

film Mekah I'm Coming

Kesimpulan Akhir

Mekah I’m Coming memang dapat dikategorikan sebagai film komedi receh yang menghibur, tetapi film ini memiliki gaya satir yang menyentil dan pesan kuat mengenai fenomena penipuan biro travel ibadah haji dan umroh yang marak belakangan ini serta soal gelar haji di masyarakat. Lucu, konyol, penuh kejutan dan menyenangkan serta memberikan kehangatan, film Mekah I’m Coming cocok bagi penonton yang mengharapkan hiburan dari salah satu film Indonesia berkualitas di tahun ini.

Note: Scroll/gulir ke bawah untuk melihat rating penilaian film

Loading...

Review Film Mekah I’m Coming (2020) – Komedi Receh Dengan Satir Yang Menyentil Dan Pesan Kuat
8Overall Score
Reader Rating 1 Vote
8.0