Review Film Teka-Teki Tika (2021) - Usaha Ernest Prakasa Keluar dari Comfort Zone-nya
3.0Overall Score
Reader Rating 1 Vote

Ernest Prakasa kembali lagi menghadirkan film akhir tahun, kali ini bukan lagi merupakan film komedi, tetapi film misteri yang dibalut dalam drama keluarga.

Berkisah tentang Budiman (Ferry Salim) dan Sherly (Jenny Zhang) yang tengah merayakan ulang tahun pernikahan di rumah megah mereka. Arnold (Dion Wiyoko), Laura (Eriska Rein), Andre (Morgan Oey), dan Jane (Tansri Kemala) datang untuk merayakan sembari berakhir pekan. Mereka tengah berbahagia juga karena Budiman akan mendapatkan proyek besar dari pemerintah. Tapi suasana makan malam yang hangat mendadak terganggu oleh kehadiran seorang perempuan misterius.

Loading...

Perempuan itu, Tika (Sheila Dara Aisha), mengaku sebagai anak kandung Budiman. Maksud kedatangannya, adalah meminta ganti rugi karna selama ini sudah ditelantarkan. Siapa sebenarnya Tika? Apa yang ia inginkan dari keluarga ini?

Keputusan Ernest Prakasa untuk keluar dari comfort zone-nya yang membuat sebuah film patut diacungi jempol. Walau pada awalnya film ini membuat penonton penasaran dengan sosok Tika. Namun mungkin karena bukan keahlihan utamanya, seiring berjalannya waktu film Teka-Teki Tika ini terasa kurang mampu membuat penonton makin penasaran akan siapa sosok Tika ini. Berbagai plot seperti dipaksakan bersatu padu dan bejibun di dalam durasi film yang kurang dari 90 menit ini sehingga berbagai karakter juga terasa mentah.

Sisi keluarga kembali menjadi kunci utama dalam berbagai film Ernest Prakasa seperti pada film Cek Toko Sebelah maupun Susah Sinyal. Bagaimana memang walaupun keluarga, tetapi masing-masing memiliki rahasia yang disembunyikan antar anggota keluarga masing-masing.

Komedi kembali menjadi keahlihan utama dari Ernest Prakasa, walau tidak banyak, namun berbagai humor yang dilontarkan banyak yang pastinya akan mengocok perut penontonnya. Terutama kepada sosok Jane Mikaila yang diperankan dengan baik oleh debutan Tansri Kemala, berbagai kepolosannya itu membuat penonton tersenyum dan tertawa.

Selain segi komedi, sisi teknis jelas patut diacungi jempol dari segi desain produksi, kostum, sinematografi hingga musik mampu menambah atmosfir ketegangan dan kemisteriusan dari film Teka-Teki Tika.

Pesan anti korupsi yang ingin disampaikan oleh Ernest Prakasa, namun sayangnya pesan ini terasa kurang mengena. Seakan-akan pesan ini hanya dilontarkan saja, tidak diperlihatkan dampak dari korupsi itu.

Penyelesaian akhir film seperti terburu-buru dan tiba-tiba saja hadir, seperti ingin menyudahi secara cepat, walau sebenarnya masih bisa dieksplorasi lebih lanjut. Menariknya terdapat lapisan twist yang sebenarnya cukup menarik untuk disimak. Twist ini merubah arah film, menjadi sebuah film yang berbeda sama sekali. Menarik apakah akan ada sekuel dari Teka-Teki Tika ini.

Loading...