Denny TjiputraMakoto Shinkai memang masih belum seterkenal Hayao Miyazaki sang animator legendaris dari studio Ghibli yang hampir semua film-filmnya sukses baik secara kualitas maupun kuantitas. Kecemerlangan Hayao Miyazaki seperti tidak ada yang menandingi, namun dalam beberapa tahun terakhir Makoto Shinkai berhasil menyaingi Miyazaki, apalagi melihat dari film Kimi No Na Wa (Your Name) yang sangat sukses dan dipuji berbagai pihak. Bahkan kabarnya Hayao Miyazaki sampai “turun gunung” kembali supaya pamornya tidak tenggelam dalam kegemilangan Makoto Shinkai.
Mitsuha seorang cewek remaja yang duduk di bangku SMA di kota kecil Itomori sudah lelah dengan kehidupannya dan ingin menjadi cowok remaja yang ganteng di kota besar. Sampai suatu ketika, terjadilah hal yang diingkannya. Mitsuha bertukar tubuh dengan Taki.
Tidak seperti film bertukar tubuh pada umumnya yang bertukar permanen dalam jangka waktu yang lama, pertukaran terjadi selang seling (hari ini bertukar, besok kembali, lusa bertukar, 3 hari lagi kembali, begitu seterusnya), sampai suatu ketika mereka tidak bertukar tubuh lagi dan Taki menyadari bahwa Mitsuha sudah lama meninggal.
Bukan, ini bukan film horror yang menakut-nakuti layaknya twist film-film horror pada umumnya. Ini sebuah film romance comedy fantasy yang menggugah hati seperti halnya film-film Makoto Shinkai lainnya dengan tema time paradox, namun sekarang ditambahi dengan humor-humor yang segar khas film anime.
Jika di Garden of Words memiliki kelebihan di segi kekuatan karakter, 5 Centimeters Per Second memliki kelebihan di segi dialog yg dalam dan puitis dan tentu endingnya yang luar biasa sempurna. Voice of Distant Stars dengan twist ending dan pesan yang simpel namun sangat mengena. Apa yg Makoto Shinkai ingin tonjolkan dalam film ini ialah permainan alur maju mundur yg apik serta cerita yang membuat penasaran dan tidak terlalu banyak simbol hingga bahasa-bahasa puitis yang terlalu berat khas dari Shinkai sehingga penonton dapat menikmati keseluruhan film ini dari awal hingga akhir. Walaupun ada di beberapa bagian pace terasa terlalu lambat ada pula yang terlalu cepat.
Visual yang dihadirkan dengan animasi yang masih menggunakan tangan ini sungguh realistis. Bagaimana indahnya langit, komet, pemandangan landscape dapat di gambar dengan sempurna. Sudah sangat jarang film animasi 2d saat ini, karena kebanyakan sudah animasi 3d dan sepenuhnya menggunakan komputer.
Inilah film Shinkai yang paling bisa diterima masyarakat luas, Shinkai seperti meninggalkan idealisme artistiknya demi kesuksesan film ini. Bukan hal yang selalu negatif memang, tapi inilah film Shinkai yang paling ringan dan menghibur, dan tetap merupakan sebuah mahakarya dari Shinkai yang begitu indah.