Menegangkan sekaligus menjemukan pada beberapa adegan aksi dan dialognya
6Overall Score
Reader Rating 0 Votes
0.0

The Bourne Identity, Edge of Tomorrow, Jumper, Mr and Mrs Smith adalah sederetan film yang disutradarai oleh Doug Liman. Melihat dari film-film tersebut tentu semuanya adalah film blockbuster yang berbudget besar dengan bintang-bintang kelas atas. Pada film The Wall kali ini adalah kebalikannya dari film-filmnya kebanyakan dengan hanya budget senilai 3 juta dollar dan masa produksi yang hanya memakan waktu 18 hari saja!

Berlatar di tahun 2007 dimana saat itu Perang Irak masih berkecamuk. Dua orang tentara Amerika Serikat sersan Allen Isaac (Aaron Taylor-Johnson) sebagai seorang spotter/watcher dan sersan Shane Matthews (John Cena) yang berperan sebagai seorang sniper menginvestigasi konstruksi pipa di padang gurun. Setelah menunggu selama 22 jam, mereka memutuskan kalau tempat tersebut telah aman untuk dimasuki dan dijelajahi. Nampaknya dugaan mereka salah dan ada seorang sniper Irak, Juba (Laith Nakli) yang menembaki mereka. Sersan Shane terkena peluru yang membuatnya terluka parah dan tergeletak di tengah-tengah medan pertempuran. Sedangkan sersan Allen terkena dibagian kakinya dan sanggup untuk melarikan diri dan bersembunyi dibalik dinding yang menjadi judul film ini.

Naskah yang ditulis oleh Dwain Worrell ini memfokuskan dialog-dialog antara sersan Allen dan Juba sang sniper Irak. Dialog-dialog tentang pandangan orang Irak yang menggangap mereka adalah teroris sesungguhnya dengan menduduki tanah mereka, menghancurkan tempat tingal bahkan sekolah mereka tentu dibantah oleh sersan Allen yang berpendapat sebaliknya. Juba sang sniper ingin bermain-main dan mengenal lebih dalam dahulu latar belakang sersan Allen sebelum ingin menghabisinya dan sengaja agar korbannya ini kelaparan, kehausan an kehabisan darah. Dialog-dialognya ini terasa cukup generik, tidak ada sesuatu yang mendalam dan spesial. Bahkan saat kita mengetahui rahasia mendalam dari sersan Allen pun tidak begitu menyentuh hati penonton. Bisa jadi ini karena naskahnya yang kurang mampu menggali lebih dalam karakter para tokohnya sehingga agaknya menjadi one dimensional character saja.

Loading...

1 3

Tentu saja melihat track record Doug Liman yang kebanyakan film-filmnya adalah bergenre action/thriller ini sudah berpengalaman dalam menyusun setiap adegan aksi yang memikat, intens dan cukup menegangkan. Dimana saat adegan awal kita diperlihatkan bagaimana situasi yang mencekam dan tidak nyaman saat sersan Shane yang diperankan dengan biasa saja oleh John Cena tengah memeriksa lokasi ini sampai dengan adegan mengeluarkan peluru dari paha sersan Allen terasa cukup solid. Jangan lupakan pula teropong watcher dari sersan Allen dan visualisasi bidikan dari Juba yang menambah suasana menegangkan. Doug Liman juga memperlihatkan situasi minimalis dengan berfokus di suatu tempat yang realistis dengan tampilan gambar gritty, adegan aksi yang tidak dibuat-buat, gurun yang sudah lama tidak ditempati siapapun hingga adegan berdarah-berdarahnya.

2 4

Seperti film Mine yang premisnya mirip dengan The Wall ini, apalagi adapula sniper, watcher dan orang ketiga yang merupakan penduduk lokal. Tentu film yang berlatar di suatu tempat dengan aktor yang hanya sedikit berpotensi membuat penonton bosan akan adegan repetitif dan monoton. Hal itu terjadi pada bagian pertengahan, penonton tidak sabar menunggu kapan adegan showdown terakhir antar sersan Allen dan Juba atau kapan sersan Allen diselamatkan atau tidak. Film yang durasinya sebenarnya hanya 90 menit ini terasa cukup panjang dan mungkin saja lebih tepat untuk menjadi sebuah episode di suatu serial tv saja. Selain itu, tentu kualitas aktor pula yang membuat film seperti sukses atau tidak, selain John Cena yang berakting standar, Aaron Taylor-Johnson dengan cukup baik memperlihatkan rasa sakitnya saat mengeluarkan peluru, bermain kucing-tikus dengan tokoh antagonis dan berjuang untuk terus bertahan hidup di tengah keterbatasan kondisi. Laith Nakli sebagai Juba, walaupun tidak diperlihatkan mukanya, dapat memberikan suara yang intimidatif sekaligus menipu terhadap tokoh protagonisnya.

Final Verdict:

Cukup menegangkan di beberapa bagian berkat adegan aksinya yang realistis dan penjiwaan dari Aaron Taylor-Johnson yang lumayan bagus, namun tidak didukung dengan pendalaman karakter yang kuat dan dialog-dialog yang menarik. Durasinya walaupun hanya 90 menit, terasa kepanjangan karena dibagian pertengahannya sedikit menjemukan.

Loading...