Sejak tayang pada awal Oktober ini, film Joker menjadi bahan perbincangan panas di media sosial. Film solo yang menceritakan kisah Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) hingga menjadi sosok musuh ikonik Batman ini sukses menuai perhatian dari penonton di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Deretan sineas perfilman, aktris hingga selebgram pun turut ramai membicarakan film tersebut di akun media sosial pribadi mereka. Sutradara GundalaJoko Anwar menyebut film Joker luar biasa dan sangat wajib ditonton di layar lebar. Tak ketinggalan, ia pun memuji performa Joaquin Phoenix yang menurutnya harus memenangkan piala Oscar 2020 mendatang.

Pujian positif juga datang dari Ernest Prakasa, ia menyebut bagaimana Joker merupakan film yang dahsyat karena mampu mengaduk-ngaduk perasaan para penontonnya.

Senada dengan ErnestPandji Pragiwaksono juga memuji bagaimana filmnya berhasil meninggalkan kesan dalam benak setiap penontonnya.

Aktris Hit & Run, Tatjana Saphira mengaku menikmati setiap menit film ini dan menjadikan film yang disutradarai oleh Todd Phillips tersebut sebagai salah satu favoritnya tahun ini.

Berikut beberapa komentar lain yang juga meramaikan media sosial:

Karin Novilda (Awkarin):

Alexander Thian (Amrazing):

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

• [review] JOKER. Kali kedua saya membahasnya. Kali ini, dengan peringatan. . Jangan izinkan anakmu atau anak-anak di bawah 17 tahun menonton (di filmnya sudah diberikan peringatan, tapi orang Indonesia kan suka melanggar aturan tentang pembatasan umur), kecuali kamu siap memberikan informasi tentang penyakit mental dengan beberapa penjelasannya. Setelah menonton kedua kalinya, saya merasa film ini sakit dan ‘sakit’. Naskahnya, penokohannya, sinematografinya, musiknya dan lain-lain. Namun juga sakit secara nilai. Saya rasa film JOKER punya potensi menstimulasi penonton (yang bermasalah) untuk menyontoh. . Selain tidak baik buat anak-anak, film ini tidak saya rekomendasikan untuk mereka yang memiliki masalah kejiwaan, kecuali ada teman diskusi atau bimbingan. . Tapi seperti di review pertama, jika kita melihat sisi positifnya, film ini memperlihatkan betapa pentingnya rasa empati kepada sesama, apalagi kepada mereka yang ‘Istimewa’. Karena mereka ternyata SANGAT MENGINGAT siapa yang baik terhadap mereka, pun yang jahat. . Dalam film ini, seperti ada pesan bahwa orang jahat bisa terlahir dari orang baik yang tersakiti. Terus menerus. . Well…, selamat menonton, jika kamu siap. Jangan menonton, jika tidak. . #rekomendasiAnji

Sebuah kiriman dibagikan oleh Anji MANJI (@duniamanji) pada

Loading...