Dua kali sudah The Lovebirds tertunda. Yang pertama adalah saat 14 Maret di mana film ini seharusnya tayang secara perdana di festival Amerika Serikat South by Southwest, dan yang kedua adalah pada 3 April di mana film ini dijadwalkan untuk tayang di bioskop. Betul, film ini tertunda dua kali karena pandemi COVID-19.

Dan hadirlah Netflix yang berhasil menyelamatkan film yang disutradarai oleh Michael Showalter (The Big Sick) tersebut. Dibintangi oleh Issa Rae dan Kumail Nanjiani, The Lovebirds tidaklah terasa seperti film romansa yang banyak bertebaran di Netflix. Film ini terasa unik, menyenangkan, tidak norak, dan sangat memanfaatkan kemampuan komedi kedua bintang utamanya.

Apa yang membuat film ini sungguh menghibur tentu adalah karena penampilan kedua tokoh utamanya, yang berperan sebagai sepasang kekasih yang mengalami masalah dalam hubungannya. 4 tahun sebelumnya, Leilan (Issa Rae) dan Jibran (Kumail Nanjiani) terlihat sangat mesra. Namun kini, mereka bahkan berdebat tentang acara realitas The Amazing Race dan pernikahan salah satu temannya Leilan. “Soal restoran saja berselisih,” ucap Jibran saat berdebat.

Loading...

Saat sedang mengendarai kendaraan dan berdebat, mereka tidak sengaja menabrak seorang pesepeda (Nicholas X. Parsons). Apa yang tidak mereka ketahui, pesepeda ini rupanya sedang diincar untuk dibunuh oleh seorang pria berkumis, dan kejadian inilah yang akhirnya memulai petualangan liar mereka berdua. Pria berkumis ini (Paul Sparks) berbohong kepada keduanya dengan mengatakan kalau dia polisi, mengejar pesepeda itu, dan membunuhnya menggunakan mobil milik Leilan dan Jibran.

Dan mereka menyadarinya. “Kurasa dia bukan polisi,” Jibran mengatakan sembari syok. Kini mereka secara langsung terlibat dengan pembunuhan itu, karena si pria berkumis menabrakkan pesepeda itu dengan mobil milik mereka. Sekarang mereka harus mencari cara bagaimana untuk meyakinkan polisi bahwa mereka tidak terlibat dengan pembunuhan itu.

Untuk sebuah film romansa film Netflix, ini sangatlah menghibur. Tentu saja apa yang saya sukai adalah betapa lucunya film ini. Tidak jarang saya tertawa, dan itu karena melihat betapa halus dan kocak melihat tingkah laku antara Issa Rae dan Kumail Nanjiani. Keduanya mampu membawa humor dalam situasi apapun, baik saat situasi mencekam ataupun saat-saat mereka saling berdebat.

Memang terkadang tingkah laku kedua karakter yang mereka perankan terasa cerewet padahal situasi tidak di pihak mereka, namun mereka selalu saja menemukan jalan keluar. Keberuntungan sih, lebih tepatnya, yang membantu mereka secara terus-menerus. Tetapi meski begitu, mereka masih bisa membuat karakter mereka tetap menyenangkan untuk diikuti.

Sebagian besar komedi memang berasal dari kedua karakter ini, dengan dialognya yang nyeleneh dan tingkah lakunya yang kikuk, tetapi sepanjang film juga tidak jarang humor didapatkan dari hal-hal lainnya seperti bagaimana mereka seenaknya memutuskan untuk memanggil pria pesepeda itu “Bicycle” dan pria berkumis itu “Moustache”. Bahkan hingga akhir film kedua karakter ini tidak diketahui nama aslinya. Iya, bahkan hingga credit berjalan mereka diberi nama Bicycle dan Moustache.

Film ini juga mengingatkan saya dengan filmnya Steve Carell dan Tina Fey yang berjudul Date Night, di mana sepasang suami istri secara tidak sengaja terlibat dalam kehebohan dunia kriminal di kota mereka dan semakin malam semakin liar situasi yang mereka temui. Jika Date Night menceritakan kota New York, maka berbeda dengan The Lovebirds yang menceritakan kota New Orleans.

Aaron Abrams dan Brendan Gall yang berperan sebagai penulis naskah di film ini memang tidak menciptakan sesuatu yang baru dalam genre romansa komedi, namun cerita mereka serta arahan Michael Showalter yang pasti membuat petualangan kedua karakter utamanya terasa sungguh menyenangkan dan tidak terduga-duga apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mereka diculik oleh sepasang suami istri, mereka memasuki apartemen penuh anak mahasiswa yang menyisipkan foto-foto misterius ke dalam amplop, mereka menyamar untuk menghadiri sebuah acara gelap dari sebuah kultus mesum di mana semuanya mengenakan topeng yang mengingatkan saya dengan film erotisnya Tom Cruise Eyes Wide Shut. Petualangan mereka tidak ada habisnya dan tidak pernah kehabisan kata “heboh”.

Berdurasi yang bahkan tidak sampai 90 menit, The Lovebirds memang adalah film yang sangat cocok bagi yang sedang bertahan di dalam rumah karena karantina. Ini adalah film yang ringan namun tetap dapat menghibur, seru untuk diikuti karena kita juga diajak berjalan-jalan di New Orleans pada malam hari, dan juga mengingatkan kepada kita terkadang ada seseorang di dunia ini yang selalu mendukungmu, meski saja kalian sudah putus.

Loading...

Review Film The Lovebirds (Netflix, 2020) - Kisah Romansa Komedi yang Menghibur
7Overall Score
Reader Rating 0 Votes
0.0